Gambar Ilustrasi. Kredit: space.com |
Dream Chaser - Hai
sahabat DS :-)! Kali ini penulis ingin berbagi informasi tentang sebuah
penemuan bintang yang bersinar di matamu di angkasa nih. Penulis mendapatkan informasi bahwa belum lama
ini, sebuah kelompok astronom internasional mengemukakan bahwa mereka
telah menemukan hal yang besar dengan menggunakan teleskop antariksa Kepler yang
saat ini sedang mengorbit bumi. Sebesar apa yah? yah, hal yang sangat besar lah
pokoknya (namanya juga benda angkasa :-D). Mereka mengemukakan bahwa telah
menemukan sebuah kejadian yang sangat langkah, dimana sebuah bintang katai
putih saling mengorbit dengan bintang lain yang merupakan bintang katai
cokelat. Wow banget kan yah? bintang mengorbit bintang. oh iya, buat sahabat DS
yang belum tau, bintang katai putih adalah fase terakhir dari sebuah bintang
yang akan mati (Loh, bintang bisa mati juga yah?. Bisa dong, yang gak bisa mati
hanyalah Allah loh). Sedangkan bintang katai cokelat adalah bintang yang gagal
(Kayak tes aja pakai gagal kak :-D). Iya dong, bukan manusia aja yang bisa
gagal, bintang juga loh. si katai cokelat ini gagal menjadi bintang karena dia
tidak memiliki cukup massa untuk melakukan proses fusi di dalam intinya,
sehingga tidak bisa menghasilkan energi panas dan cahaya dengan sempurna.
Sahabat DS juga perlu
tau, bahwa hebatnya penemuan ini adalah, kedua bintang tersebut saling
mengorbit dengan waktu periode hanya 71,2 menit. WOW..... Bayangkan saja, di
dalam tatasurya kita, Merkurius yang merupakan planet terdekat dengan matahari
saja membutuhkan waktu 88 hari untuk satu kali mengorbit matahari. Dengan
periode orbital yang hanya 71,2 menit itu, berarti kedua bintang ini bergerak dengan
kecepatan 100km/detik. ingat yaa per "detik" bukan per
"jam" hehehe. kalau per jam, Valentino Rossi juga bisa nyalip dong.
hehehehe
Dengan bantuan 5
teleskop yang ada di Bumi, kelompok astronom ini mengonfirmasi bahwa bintang
katai putih dan katai cokelat yang saling mengorbit ini memiliki massa masing -
masing 40% dan 6,7% dari massa Matahari kita. Dimana massa Matahari kita adalah
1,989 x 10^30 kg. Untuk mempermudah membayangkan sang mantan perbedaan
massanya, sahabat DS bisa bandingkan dengan melihat tabel di bawah ini:
Kelompok astronomi ini
juga telah mengkonfirmasi, bahwa tidak lama lagi sang katai putih ini akan
melahap materi dari sang katai cokelat, (kasihan yah si cokelat), para astronom
telah melakukan perhitungan, bahwa sang katai putih akan melahap si katai cokelat
dengan waktu yang cukup singkat, yakni 250 juta tahun. (250 juta tahun aja
dibilang singkat, terus umur manusia dibilang apa dong? super duper singkat?
:-D). hehehe
Penemuan ini diumumkan
oleh Dr. Lorne Nelson dari Universitas Bishop pada pertemuan American
Astronomical Society di Texas, Amerika Serikat pada 6 Juni 2017 lalu.
Tim astronom dalam Society ini meracang model penelitian
menggunakan kurva cahaya sistem biner yang menunjukan bahwa sang katai putih
yang tersusun atas unsur Helium yang sangat panas adalah yang diorbiti oleh
katai cokelat yang memiliki massa jauh lebih rendah dan temperatur yang lebih
dingin.
|
||
|
Dari hasil penilitian
itu, mereka menjelaskan bahwa sang katai putih ini pada awalnya adalah bintang
biasa dengan massa 1,25 kali dari massa Matahari dengan katai cokelat yang
berada dalam orbit 150 hari dari bintang biasa tersebut. Namun, kemudia bintang
biasa ini berubah menjadi satri baja hitam bintang raksasa
merah. (Loh, bintang juga bisa berubah kak? bisa dong, layaknya manusia yang
berubah menjadi semakin lemah, begitupun juga bintang yang berubah menjadi
semakin lemah dan kemudian mati).
Akibat dari
berevolusinya menjadi bintang raksasa merah, bintang ini kemudian melebarkan
lapisan terluarnya hingga dapat menarik sang katai cokelat menuju ke inti dari
bintak raksasa merah itu. Hal ini akan terus berlanjut hingga sang katai
cokelat akan sanga dekat dengan inti katai putih hingga akhirnya tertelan oleh
bintang yang mau mati tersebut. Tim peneliti ini memperhitungkan bahwa waktu
yang dibutuhkan untuk menarik katai cokelat ini akan kurang dari 250 juta tahun
.
Begitu
besarnya ciptaan sang Kholiq ini, andaikan kita sadar betapa singkatnya usia
kita ini, bahkan tak ada secuilpun dari umur bintang yang sudah matipun. Maha
besar Allah yang telah menciptakan dunia dan seisinya. Semoga penulis dan
sahabat DS tetap sadar bahwa kita adalah makhluk dari sang Kholiq, dan semoga
sang Kholiq selalu menjadikan kita makhluk yang bermanfaat bagi sesama dengan
waktu yang begitu singkat ini. Aamiin Ya Robbal Alamin.
Sumber : Royal Astronomical Society (pra-cetak: arxiv.org/abs/1705.05856), Wikipedia, Info
Astronomy, Space.com
0 komentar
Posting Komentar